Serunya Belajar Di Rumah Agar Terhindar dari Corona - Fauziah Rachmawati | Pendidik dan Penulis

Breaking

Iklan

Minggu, 29 Maret 2020

Serunya Belajar Di Rumah Agar Terhindar dari Corona

Serunya Belajar Di Rumah agar Terhindar dari Corona
Muhammad Islam 


Assalamualaikum Wr. Wb.

Namaku Wai, di tahun ini usiaku 11 tahun. Dengan adanya wabah Covid 19, aku harus belajar di rumah. Ini pertama kalinya bagiku untuk belajar di rumah dalam jangka waktu yang lama.

Awalnya rasanya seru tapi lama kelamaan menjadi mimpi buruk. Ha ha ha nggak - nggak aku bercanda kok. Yang jelas belajar di rumah itu rasanya beda dengan belajar di sekolah.

Perbedaan pertama, guruku di rumah lebih galak daripada guruku di sekolah. Mamaku suka maksa kalau aku nggak mau ngerjakan PR.


Asyiknya sekolah di rumah, kalau bosan belajar, aku bisa menyiram tanaman di kebun. Walaupun sesudahnya aku pasti di suruh mandi sama mama.


Kalau belajar di rumah, aku bisa langsung praktek. Ini aku sedang belajar hukum archimedes dengan mainanku. Belajarnya tidak tuntas karena pancinya mau dibikin mama masak air.

Ada juga beberapa pengalaman baru seperti saat aku harus membuat video review buku. Aku sangat susah menghafal naskahnya, sehingga sering dimarahi mama dan disuruh mengulang berkali kali. Aku kangen ibu guruku pada saat seperti ini.

Videonya ini



Yang paling mengesalkan saat belajar di rumah itu, aku selalu diminta menjadi imam saat sholat berjamaah dengan mama dan kakak kakak perempuanku. Padahal aku tidak suka menjadi imam karena mereka sering protes kalau aku terlalu cepat atau terlalu lambat.


Pengalaman paling seru saya dapat saat belajar online melalui aplikasi. Awalnya saya kurang paham bagaimana cara menggunakannya. Saya kira hanya mengumpulkan tugas melalui WA, ternyata kita bisa bertemu dengan teman teman juga melalui aplikasi zoom.

Saat pertama server meeting, saya bolak balik keluar karena sinyalnya buruk. Maklum di rumah tidak ada wifi, jadi mama minta ijin numpang wifi ke rumah tante di sebelah. Sinyalnya hanya sampai dapur rumah. Jadi saya belajar di dapur ditemani panci-panci mama. Sinyal yang jelek membuat belajar online tidak lancar. Akhirnya ayah memutuskan membawa saya ke kantornya. Alhamdulillah, di kantor sinyalnya lancar. Saya senang karena bisa bertemu teman teman dan ibu guru. Senang juga karena ini adalah pengalaman baru belajar online.



 Sekian dari saya, mohon maaf kalau bercandanya kebanyakan. Semoga bu Fauziah dan teman teman sehat selalu, wabahnya cepat berlalu sehingga saya bisa sekolah lagi seperti dulu.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

2 komentar:

  1. Ada suka dan dukanya belajar di rumah, semoga wabah ini lekas berakhir ya aamiin.
    Kasian yang ga punya akses internet bagus bisa ketinggalan belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin...
      iya semoga ada solusi untuk siswa yang tingga di daerah susah sinyal internet

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya