Untuk Pak Nadiem Tersayang - Raissa Jasmine Shakeela - Fauziah Rachmawati | Pendidik dan Penulis

Breaking

Iklan

Jumat, 24 September 2021

Untuk Pak Nadiem Tersayang - Raissa Jasmine Shakeela

 


Untuk Pak Nadiem Tersayang

 

Hai Pak Nadiem yang tersayang,

Assalamualaikum wr wb,

Perkenalkan  namaku Raissa Jasmine Shakeela, semua memanggilku Jasmine. Aku duduk di kelas 6 SD saat ini aku sedang menanti sekolahku yang baru di SMP. Saat aku mendengar sekolah kita akan libur karena ada virus corona di Indonesia aku benar benar sedih. Di hari terakhir kita sekolah kita hanya bermain bersama dan menyiapkan diri untuk UJIAN NASIONAL. Di hari pertama libur aku hanya mengerjakan tugas sekolah dan tetap menyiapkan diri untuk ujian. Setelah 2 minggu belajar dirumah, aku sudah bersiap-siap untuk bersekolah aku juga sudah sarapan dan sudah memakai baju sekolah lengkap, karena yang aku tahu sesuai pengumuman sekolah kita hanya diliburkan 2minggu, Tiba tiba yanda (ayah) ku bilang “kakak hari ini kamu masih libur” saat aku mendengar itu aku sangat sedih. Tapi bunda bilang “pasti ada waktunya untuk keluar rumah dan kembali sekolah, sekarang yang terpenting keselamatan bersama”.

 Setelah 3 minggu aku libur aku sangat merindukan teman dan sahabat ku. Tapi dengan adanya virus ini kita menjadi lebih disiplin dan belajar hidup mandiri. Diminggu ke 3 sebenarnya aku sudah bingung mau mengerjakan apa lagi dan semua buku rasanya sudah di kerjakan. Bunda mendatangiku “kakak mending selama masa karantina kakak harus nya belajar hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang lain” saat aku mendengar itu aku jadi berfikir kenapa di Negara kita tidak memiliki ajaran sekolah tentang hidup mandiri dan malah kita diberikan latihan soal yang banyak.

 Setelah satu bulan saya libur guru ku mengumumkan bahwa angkatan kami tidak ada perpisahan  dan acara Wisuda, teringat dulu saat masih kelas satu kita berkenalan dengan pelukan dan jabat tangan tak terasa kebersamaan aku dan teman-teman sudah enam tahun bersama dan harus berpisah tanpa bertemu dan tanpa ada nya acara perpisahan. Bahkan di acara liburan bersama tidak semua nya mengikuti acara tersebut. Acara wisata yang harusnya dilaksanakan untuk kami setelah ujian juga tidak dilaksanakan . Dan kami sudah mau menginjak jenjang SMP, yang artinya kita akan berpisah,karena pilihan sekolah yang berbeda-beda.

Pak Nadiem Adik ku dulu bersekolah di SD yg sama denganku tapi dia merasa di umurnya yang masih 7 dia memiliki banyak PR dan hampir tiap hari dia mengeluh. Hinggga akhirnya saat dia duduk di kelas 2 SD  dia ingin pindah sekolah ke HOME SCHOOLING. Sebenar nya aku bingung kenapa dia meminta pindah sekolah, Tapi kalau itu yang terbaik tidak apa apalah. Ibu temen saya juga sangat kebingungan karena dia juga memiliki anak yang masih kelas 3 SD sudah diberikan PR yang sangat banyak padahal saat saya masih kelas 2 saya tidak mendapat kan PR baru saat kelas 4 baru saya mendapat kan PR.

 Bunda saya pernah merasa kecapean karena selain mengurus ketiga putrinya Bunda juga harus mendampingi kita saat belajar terutama saat adek saya yang lain harus menjalani ujian. Adik saya yang nomer 3 masih sekolah di Taman kanak kanak kelas A juga mendapat kan tugas menghafal beberapa surat ,doa sehari-hari dan hadist dan adik saya sering mengeluh karena kecapean dan bosan,  Bunda saya kadang  telaten tapi terkadang Bunda juga perlu untuk beristirahat.

Naah Pak nadiem yang kusayangi,  saya ingin anak-anak di Indonesia seperti saya dan adik-adik saya tidak melulu mendapat kan pelajaran yang jumlahnya banyak PR yang banyak pula seperti itu ,tapi saya juga sangat ingin diajarkan caranya hidup mandiri ,berbicara yang baik, berperilaku sopan dengan yang lebih tua, belajar antri ,rasa tolong menolong dan menyayangi manusia serta lingkungan Dan harus nya kita tidak menghabiskan waktu belajar dengan sangat banyak yang akhirnya kami jadi tidak mempunyai masa atau jam bermain lebih banyak, karena tugas yang banyak aku dan adik- adik jadi jarang bantu bunda beberes rumah hehehehe. Aku rasa bila kita diajarkan hal-hal yang memotifasi anak anak untuk hidup mandiri dan tidak bergantung pada  orang lain itu lebih baik ya Pak. Dan saya menyimpulkan bahwa kita jadi jarang membantu orang tua karena sudah mempunyai banyak PR ,Kalau menurut pak Nadiem gimana?

 Sudah dua bulan aku tidak sekolah dan apa kah aku lebih mandiri?lumayan sih Pak, Bunda jadi sering memintaku mencuci piring dan menjaga adik-adik saat yanda dan bunda harus keluar rumah untuk membeli bahan makanan . tapi menurut cerita Bunda diluar banyak sekali orang-orang yang keluar rumah tanpa ada keperluan bahkan mengajak anaknya berjalan-jalan ke mall tanpa masker. Saat mendengar itu aku sebel sekali karena kasus positif corona jadi akan terus bertambah jika kita tetap membandel melanggar peraturan pemerintah.aku iri saat tau kalau Negara lain sudah membaik Contoh nya Negara Spain semua sudah kembali seperti semula  dan sudah mulai sekolah kembali. Kami pun sebagai murid juga ingin sekolah kembali, jadi  pak saya meminta untuk pemerintah secara ketat memperingat kan yang lain untuk tertib. kalau tidak  mau sampai kapan  kita begini.

 Keadaan ini membuat kita sedih karena kita tidak bisa merayakan idul fitri bersama orang tercinta bahkan tidak bisa bertemu dengan saudara yang satu kota tapi menurut saya demi kebaikan bersama. Dan pasti ada waktu nya kita untuk bisa bertemu dan saling berbagi cerita bersama. Saya sekeluarga juga merindukan kakek nenek dan semua saudara yang ada di berbagai wilayah di Indonesia . Kakek dan nenekku tinggal dikota lain yang berbeda denganku, saudara sepupuku juga tinggal di macam-mav=cam kota. Ada yang di Bogor,Kediri ,banyuwangi,Jakarta juga di Bukittingi, sedih banget lebaran tahun ini kita ngga bertemu.

              Pak Nadiem yang tersayang tapi tidak semua karena Corona buat aku sedih aja, ada sukanya lho Pak. Karena Corona aku dan keluarga intiku jadi lebih banyak berkumpul, Yanda tidak harus sering bepergian keluar kota atau keluar negeri karena bertugas, Kami juga jadi sering sholat berjama’ah dirumah dan Yanda lebih cepat pulang praktek karena Yanda seorang Dokter, juga setiap hari kami jadi bisa buka puasa bareng Yanda karena biasanya tahun tahun sebelumnya Yanda harus berbuka puasa di Rumah Sakit. Satu hal yang membuat aku khawatir bila Yanda kena jadwal jaga Covid 19 . Yanda juga jadi sering mandi bila sepulang dari Rumah sakit.Minta doanya ya Pak Nadiem semoga Yandaku dan teman-temannya diberi kesehatan dan keselamatan dari Corona. 



Pak Nadiem yang kucintai biarpun jarak saya sangat jauh dengan bapak, tapi saya akan mendoakan bapak semoga Pak Nadiem di berikan kesehatan diberikan support yang kuat dari banyak orang.dan tolong diingat ya Pak saya ingin kita anak-anak Indonesia tidak diberi banyak PR, agar kami masih bisa bermain di masa kecil kami agar di jadikan kenangan indah di masa mendatang .

Terimakasih sudah membaca suratku ya Pak nadiem yang baik hati.

Sekian surat dari saya mohon maaf jika ada salah kata

Wassalamualaikum wr.wb.

Salam dari Jasmine di Bumi Arema.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya