Analogi Mentoring, Coaching, Konseling, Training dan Fasilitasi. - Fauziah Rachmawati | Pendidik dan Penulis

Breaking

Iklan

Minggu, 10 Desember 2023

Analogi Mentoring, Coaching, Konseling, Training dan Fasilitasi.

Analogi mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi.

Kadang kita sulit membedakan antara mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi. Untuk mempermudahnya, mari kita analogikan.

1a Berikut analogi mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi.

a.     Mentoring: pemandu dalam perjalanan. Bayangkan kita sedang mendaki gunung ditemani mentor yang sudah mendaki gunung tersebut sebelumnya. Mereka memberikan panduan, berbagi pengalaman, dan memberikan arahan tentang rute terbaik untuk mencapai puncak (belajar dari pengalaman mentor).

b.    Coaching analoginya seperti pelatih dalam olahraga. Pelatih memberikan arahan yang spesifik, memantau kinerja kita, memberikan umpan balik langsung, dan merancang rencana latihan yang ditargetkan untuk meningkatkan keterampilan atau pencapaian kita.

c.     Konseling saya analoggikan dengan dokter/terapis. mengalami masalah kesehatan emosional atau mental, dan seorang konselor adalah seperti seorang dokter yang membantu menganalisis gejala, memberikan diagnosis, dan meresepkan "obat" atau strategi untuk meningkatkan kesehatan kita

d.    Training analoginya seperti mengikuti kursus, di mana instruktur memberikan materi, melakukan demonstrasi, dan memberikan latihan praktis untuk meningkatkan keterampilan kerja.

e.     Fasilitasi analoginya mediator dalam perundingan. Seperti seorang wasit dalam pertandingan olahraga, fasilitator membantu memastikan bahwa aturan diikuti, dan komunikasi berjalan lancar agar tujuan bersama dapat dicapai.

Saat membaca analogi di atas, pastinya kita pernah berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer. Berikut contoh penerapannya

a.     Sebagai coach

Saya membuat program My Passion My Spirit untuk mengembangkan hobi dan potensi murid. Saya memberikan umpan balik konstruktif, menetapkan tujuan yang dapat diukur, dan merancang rencana tindakan untuk membantu mereka mencapai potensi maksimal. Saya akan berinteraksi secara intensif dengan murid, memberikan dukungan dan bimbingan pribadi untuk membantu mereka melewati tantangan dan mencapai tujuan mereka.

b.     Sebagai mentor

Saya berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan murid atau rekan guru. Saya membantu murid mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memberikan dukungan moral. Selain itu juga memberikan nasihat berdasarkan pengalaman pribadi.

c.     Sebagai konselor

Saya menjadi pendengar aktif bagi murid atau rekan guru yang mungkin menghadapi masalah pribadi atau profesional. Saya memberikan dukungan emosional, membantu mereka mengidentifikasi sumber stres, dan memberikan strategi untuk mengatasi tantangan.

d.     Sebagai fasilitator

Saya memimpin kelompok untuk mencapai hasil tertentu. Memastikan agar semua anggota kelompok memiliki kesempatan untuk berpartisipasi, memoderatori diskusi, dan membimbing proses keputusan kelompok. Saya bekerja untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi dan pencapaian tujuan bersama

e.     Sebagai trainer

Sebagai trainer, saya merancang dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan atau pengetahuan murid. Saya menggunakan metode pengajaran yang beragam, termasuk presentasi, demonstrasi, dan latihan praktis.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya