20 Inspirasi Pendidikan dari Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya - Fauziah Rachmawati | Pendidik dan Penulis

Breaking

Iklan

Sabtu, 01 Juli 2017

20 Inspirasi Pendidikan dari Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya

20 Inspirasi Pendidikan dari Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya

 SAIM adalah salah satu sekolah yang menginspirasi saya. Alhamdulillah bersyukur sekali bisa silahturahim dan menimba ilmu di sini.
Jadi ceritanya, salah satu tugas S-2 adalah studi banding ke sekolah unggulan di Surabaya. Kelas dibuat delapan kelompok, masing-masing kelompok harus mencari sekolah yang berbeda. Lha sebenarnya saya punya banyak target, tapi harus buat satu surat ijin saja. Akhirnya saya bersama dua teman, Bu Nur Khasanah (Tarakan) dan Pak Ahmad Amran (Makassar) mengajukan surat ijin ke salah satu sekolah internasional. Tapi namanya belum rejeki, kami ditolak.
So, ngurus surat ijin lagi dan cari tanda tangan lagi. Biar nggak sia-sia kami buat beberapa surat ijin dan mengajukan tanda tangan ke dosen. Dari kampus Ketintang kami meluncur ke kampus Lidah untuk mencari tanda tangan dosen dan cerita kalau habis ditolak. Alhamdulillah dosen berkenan tanda tangan ke tiga surat ijin yang kami ajukan.
Setelah itu kembali lagi ke loket kampus Ketintang untuk mencari tanda tangan di loket. Di loket sebelumnya tak setuju, saya lupa apa ngirim tiga surat sekaligus apa masing-masing kami gantian setor surat biar nggak ketahuan hahahha…
Singkat kata Alhamdulillah dapat tiga surat ijin. Sebenarnya kami cukup ngumpulin satu hasil penelitian. Tapi nanggung, mumpung di Surabaya, habisin saja. Itung-itung cari ilmu.
Lha salah satu dari tiga surat ijin itu adalah surat ke SAIM. Alhamdulillah SAIM menyambut baik kedatangan kami. Para guru loyal memberikan ilmu, kami diajak keliling sekolah yang memiliki luar 1,5 ha, melihat-lihat kelas, dan ngobrol panjang kali lebar kali tinggi di taman.
Kami ke sana beberapa kali, dan tiap ke sana selalu ada yang penelitian. Jadi memang banyak yang tertarik dan sekolah selalu siap dengan tamu yang datang. Kita mau masuk kelas manapun oke. Woowww… luar biasa,
Oke sebelum cerita tentang 20 inspirasi pendidikan di SAIM, saya akan cerita sedikit sejarah sekolah ini.
SAIM lahir karena kegundahan seorang ayah yang melihat anak-anaknya berangkat sekolah membawa tas besar berisi berbagai macam buku, pulang dalam keadaan lelah bersama setumpuk PR yang harus deselesaikan. Hari-hari mereka habis di sekolah, waktu main berkurang, dan sibuk dengan PR serta berbagai hapalan.
Ayah ini bernama Bapak Sulthon Amien yang saat ini menjadi ketua Yayasan SAIMS. Beli memiliki ide untuk membuat sekolah yang ramah anak dan peduli dengan masalah anak. Akhirnya September 1999 keinginan ini bisa direalisasikan.
Para konseptor dalam proyek besar ini antara lain Prof. Dr. Muchlas Samani (UNESA), Prof. Dr. Asip Hadipranata (UGM), serta Prof. Dr. Primadi Tabrani (ITB). Ide nama sekolah Alam berasal dari Prof. Dr. Muchlas Samani. Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan oleh Ketua MPR RI, Prof. Dr. H. M. Amien Rais.
Oke, saya akan cerita inspirasi apa saja yang saya dapat dari sekolah ini.
1.      Konsep Alam
Ya, namanya juga sekolah alam pasti konsepnya alam. Hehhe… tapi alam yang bagaimana? Dalam konteks alam modern anak diajak masuk ke alamnya, mempelajari semua keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa survive  di dalamnya.
Kegiatan tidak harus di dalam kelas, anak-anak bisa diajak ke pasar, turun ke sawah, penjara, bank, hutan, menangkap ikan, dan lain-lain.
Belajar akan lebih membawa hasil yang maksimal jika tetap mendasarkan diri pada prinsip-prinsip alami belajar. Belajar akan menggairahkan jika melibatkan seluruh indera dan hati anak.
Alam mendekati anak secara alamiah, dunia anak. Anak bukan miniatur orang dewasa, anak adalah anak yang memiliki keunikan. Suka manja, ingin bermain, tertawa, selalu ingin tahu, polos, dan lugu.
2.      Sekolah yang tidak membebani
Semenjak SAIM berdiri, sekolah ini dirancang sebagai sekolah yang tidak membebani siswa. Sekolah yang membuat anak jadi riang tatkala belajar. Mereka merasa senang dan betah berlama-lama di sekolah. Oleh karena itu praktik pendidikannya menggunakan tiga konsep pembelajaran, yaitu integrated learning, joyful learning, dan cooperative learning.
3.      Tematik
Sejak tahun 2001, sekolah ini sudah menerapkan pembelajaran tematik integratif dalam perencanaan (silabus), proses pembelajaran, hingga proses pengevaluasiannya. Jadi ketika Menteri Pendidikan mencanangkan tematik, sekolah ini sudah terlebih dahulu mempraktikannya.
Di bangku kuliah, saat mempelajari strategi pembelajaran yang pas buat anak SD memang yang tepat adalah Tematik, ini sudah dikupas oleh banyak ahli. Namun ketika bicara tematik pasti akan panjang, terutama sistem penilaian dan model rapot.
Tematik yang tepat adalah tematik secara keseluruhan, tidak hanya di pembelajaran tapi di soal dan rapot masih dipisah.
Lha di SAIM semuanya tematik, guru membuat model lembar kerja siswa juga tematik. Untuk masalah praktik tematik, sekolah ini teope begete pokoknya,
Selain itu model pembelajaran juga bersifat terpadu, konstektual, serta menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual. Lingkungan kelas dibuat berpusat pada siswa dan siswa dilibatkan secara penuh, aktif, dan kreatif.
4.      Sekolah sebagai proses magang
Di zaman modern seperti sekarang, anak butuh ketrampilan hidup yang lebih kompleks. Karena itu, materi pelajaran di SAIM tidak berangkat dari ilmu murni, mata pelajaran harus tetap berorientasi pada kebutuhan siswa di masa mendatang.
Konsekuensinya tidak semua materi yang ada du disiplin ilmu dimasukan dapal pelajaran. Semua mengacu pada kompetensi apa yang akan diberikan ke anak.
Inilah yang sering saya alami, saya berusaha tiap pembelajaran haris ada praktik, tidak hanya baca buku, ngerjain soal, trus dapat nilai. Tapi anak mengalami. Jadi ketika kita memiliki keberanian mengotak-atik pelajaran dan memberikan yang pas. Bagi saya ini oke banget. Karena tidak semua sekolah berkenan.
Kita tahulah, keberhasilan sekolah bukan terletak pada tingginya rapor atau ijazah, tetapi apakah output sekolah itu bisa sukses ketika terjun di masyarakat kelak. Setelah sekolah, alumni bisa menerapkan ilmu yang diterima atau malah gagap.  Ehm terkait nilai, saya senang sekali pas ijazah saya mendekati 4 hehehe, tapi saya sadar ini bukan satu-satunya yang bikin berhasil.
5.      Menumbuhkan kebhinekaan
Di SAIM, siswa dikembangkan sesuai potensi dasarnya, selebihnya dia boleh menjadi apa saja yang sesuai dengan dirinya. Terserah nanti mau jadi Anies Baswedan, Hamka, Soekarno, Fatin, Najwa Shihab, atau Habiebie, yang penting SAIM menyiapkan basicnya.
Seragam di SAIM hanya dipakai dua hari (Senin dan Selasa), selain itu mereka memakai pakaian bebas. Kebebasan ini membuat peluang kebhinekaan. Membiasakan siswa menerima perbedaan semenjak kecil.
6.      Kurikulum gabungan  nasional dan internasional
Kurikulum mengacu pada kurikulum nasional yang diperkaya dengan kurikulum mancanegara antara lain Inggris, Australia, Jepang, dan Singapura, serta sederet negara lain yang berhasil dengan pembentukan intelektual dan kreativitas anak
7.      Gedung dan suasana sekolah familiar
Lingkungan sekolah di SAIM dibuat nyaman dan bisa merangsang imajinasi, pemikiran kreatif, dan gagasan inovatif. Jendela dan teralis tidak hanya berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara, tapi juga diberi hiasan bangun datas sehingga ketika melihat anak-anak teringat pelajaran geometri. Bentuk meja tidak dibuat baku, tetapi beragam bentuk. Dengan beragamnya bentuk ini, anak-anak dapat menyusun bangku menjadi berbagai bentuk meja besar.
Oiya bentuk kelas segi delapan, ini membuat seisikelas bisa berganti arah saat pembelajaran. Saat saya memasuki kelas, taka da dimana depan mana belakang, karena tiap sisinya oke banget. Kadang mereka menghadap timur, barat, selatan, tenggara, atau yang lain.
Tempat duduk di taman didesain bentuk buah-buahan warna-warni. Tak ada rasa capek saat berkeliling sekolah yang super luas ini. Karena sepanjang perjalanan selalu warna-warni dan kaya akan ide.


tempat outbond



ruang makan


suasana luar kelas



perpustakaan

8.      Tidak ada jadwal
Tidak ada jadwal tertulis hari ini pelajaran apa. Ya, kan tematik. Pelajaran tidak terlihat tapi langsung ada di dalamnya. Jadi antara hari ini dan besok serta esoknya saling terhubung. Ini dapat meringankan bawaan anak juga, karena mereka tak perlu membawa banyak buku di dalam tas.
9.      Tidak ada PR
Anak-anak tidak membawa PR saat pulang sekolah. Jika ada PR, itu berarti proyek siswa bersama orang tua. Saat saya kesana, siswa kelas 1 SD persentasi tentang proyeknya bersama ortu terkait materi musim. Satu persatu menjelaskan karya mereka di depan kelas.


10.  Tidak ada buku wajib
Tidak ada buku wajib yang harus dibeli. Guru pun tidak diharuskan memakai satu merk buku. Guru minimal memiliki dua buku referensi. Materi dan soal untuk siswa guru yang membuat sesuai konsep tematik. Materi didukung kegiatan outdoor yang sesuai.
Saat saya ke sana, ada siswa yang di kelas, ada yang di lapangan, dan ada yang kegiatan outdoor.
11.  Guru kompeten
Saat saya melihat profil guru SAIM saya berdecak kagum dan bertanya, “apakah syarat masuk harus berprestasi sperti ini?”
Guru yang mendampingi saya mengatakan tidak, prestasi itu didapat saat sudah menjadi guru SAIM.
Wooww.. amazing. Jadi tidak hanya siswa yang berkompetensi tapi guru juga. Guru-guru dimotivasi untuk ikut seminar, pelatihan, dan perlombaan.
Guru yang menjadi trainer juga ada. Sekolah tidak menghalangi guru memiliki kesibukan lain selain di sekolah asal tetap bertanggung jawab pada sekolah. Saya sepakat banget dengan poin ini. tiap orang memiliki passion, dan passion itu tidak hanya satu mengajar saja. Tapi bisa jadi mendongeng, memasak, menulis, menari, dan lainnya.
Dan semua passion bisa berjalan beriringan.
12.  PPDB adalah ajang tes untuk orang tua, bukan siswa
Inilah uniknya PPDB di SAIM. Yang diwawancara adalah orang tua. Apakah orang tua bersedia mendampingi proses belajar anak atau menyerahkan sepenuhnya pada sekolah. Beberapa penolakan terjadi ketika anak tinggal bersama Mbah dan orang tua bekerja di luar kota. Ya, kerjasama sekolah dan orang tua sangat penting untuk kebaikan anak.
13.  Setiap kelas memiliki 2 orang guru
Tiap kelas di SAIM memiliki dua guru, laki-laki dan perempuan. Mengapa laki-laki dan perempuan? Karena sekolah adalah rumah kedua anak dan anak baiknya memiliki sosok pengganti ibu dan bapak. Jadi di kelas ada ibu dan bapak guru.
14.  Tidak ada rapot kuantitatif
Rapot di SAIM isinya adalah deskripsi perkembangan siswa. Tidak ada angka. Jadi masing-masing anak memiliki kalimat rapot sendiri. Kita tahu pasti bahwa kemampuan anak berbeda bukan?
15.  Menerima dua anak ABK setiap tahun
Penerimaan 2 ABK pertahun ini sangat membantu sekali untuk memfasilitasi ABK yang ingin sekolah. Di sini ada pendampingan dan mendatangkan psikolog yang menemani perkembangan mereka.
16.  Program literasi untuk wali murid
Tidak hanya siswa dan guru yang berliterasi, tapi juga orang tua. Jadi orang tua harus baca buku juga. Ini penting sekali untuk upgrade ilmu parenting. Dengan satu frekuensi ini, proses pembelajaran anak bisa makin maksi.
17.  Terdapat keberlanjutan program tiap jenjang
Di sini ada TK, SD, SMP, dan SMA yang pembelajaran dan programnya saling mendukung dan terkait. Jadi ketika SD, anak tinggal di homestay beberapa hari trus saat SMP dan SMA sudah mulai magang di tempat yang sesuai passion masing-masing.
18.  Kegiatan ekstra kurikuler beragam
Ada seabrek eksra kurikuler di sini, diantaranya adalah Forum Matematika (Format). Sains Club, tari, pencak, taekwondo, mini soccer, renang, paduan suara, seni rupa, bola basket, dan lain-lain.
19.  Jam masuk sesuai jam kantor
Bel sekolah di SAIM jam 07.30 kalau tidak 08.00. maaf saya lupa. Yang jelas, jam masuk sama dengan jam kerja perkantoran pada umumnya. Ketika saya tanya mengapa, jawabannya adalah untuk  memudahkan orang tua saat mengantar anak.antar sekalian berangkat kerja. Kalau jam 7 kepagian, kasihan orang tua kalau harus bolak-balik.
20.  Tergabung dalam jaringan sekolag alam nusantara (53 sekolah se-Indonesia)
Tidak semua sekolah alam tergabung di dalam jaringan sekolah alam nusantara. Misal kota Malang, ada banyak sekolah alam, tapi setelah sayah tanyakan ke pihak SAIM, ternyata nama-nama sekolah alam di Malang tidak ada yang tergabung di jaringan sekolah alam ini.

Unik bukan? Saya pikir ketika kita berani berinovasi dan tidak sepenuhnya mengikuti dinas akan ada kesulitan saat praktik. Tapi ternyata dugaan saya salah. Akreditasi sekolah ini A dan menjadi salah satu sekolah yang dicari.
Sekolah kece ini menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Diantaranya adalah Pusdakota, PT. PAL, Bank Mandir, Badan Meteorologi dan Geofisika, BLH Surabaya, Bank Sampah Bina Mandiri, PPLH, Panasonic, Panin Bank, Planetarium Boscha Bandung, Pertamina Foundation, Tunas Hijau, Sheraton Hotel, Green Community Untag, ITS, UNAIR, UBAYA, Badan SAR Nasional, Giant Maspion Square, PT. Sosro, Pusat pelatihan Pilot Juanda, dll. Selain itu juga bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Ameraika Serikat, India, Perancis, Jepang

SD Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya
Jalan Medokan Semampir Indah No. 99-101 Surabaya
031 5920033


persiapan outdoor kelas









16 komentar:

  1. sekolahan ini memang salah satu sekolah yg keren mbak
    dulu anakku mau tak sekolahkan di sini
    krn dia memang hiperaktif dan bosenan kalau hrs di ruangan terus
    tapi karena ayahnya gak setuju....akhirnya batal deh :(

    BalasHapus
  2. wahhh suka dengan konsep sekolah kayak gini. soalnya emang ngrasa sekolah pada umumnya ngebosenin dan bikin anak malah stres. Semoga esok bisa nyekolahkan dia ke sini hehe. tapi biasanya kalau sekolah seperti ini, biayanya lebih mahal dari umumnya ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama.. suka dengan konsepnya.. tentang biaya.. aku kurang tahu. Lupa g tanya. *Harusnya dulu tanya ya... Heheh

      Hapus
  3. wawasan baru bagi saya, inovasi yang sangat bagus untuk pendidikan. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2.. terimakasih juga untuk kunjungannya.. 😃

      Hapus
  4. Wuaaaah suka banget dengan sekolah kayak gini. Kalo ada di Serpong aku mau pindahin anakku ke SAIM

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. semoga ada.. jaringan sekolah alam Nusantara ada d beberapa wilayah Mbak Rin.. siapa tahu d Serpong ada.. konsep kurang lebih sama..

      Hapus
  5. Kepikiran juga masukin anak2 terutama Maxy ke sekolah alam gtu, soalnya dia gak terlalu suka di indoor, moga dicukupkan rejekinya aamiin :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin iya Mb.. biaya pastinya menjadi perhatian..
      Semoga mendapat sekolah yang tepat dan bikin maxy senang... Aamiin..

      Hapus
  6. Waaa keren sekali s3kolah ini 💖💖💖

    BalasHapus
  7. Tempat sekolahnya kece ya mbak, anak2 yang sekolah di situ pasti seru2 dgn segala tingkah pembelajarannya. Di Malang ada dan biayanya lumayan mihil :D

    BalasHapus
  8. Biaya berapa ya utk TK? Penasaran banget.... globalnya aja, hehe...
    Buat kira2 kantong nya

    BalasHapus
  9. mb penolakan untuk ortu siswa yg bekerja dluar kota mksdx anak qt g dterima dsana y?wah pdhl saya rencanax mw masukin anak saya dsana tp kami ortux kerja dluar pulau dan anak saya tinggal sama kakek dan neneknya...hiks

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya