Hari-hariku di Tengah Badai Corona - Fauziah Rachmawati | Pendidik dan Penulis

Breaking

Iklan

Selasa, 21 April 2020

Hari-hariku di Tengah Badai Corona

Hari-hariku di Tengah Badai Corona

Arsyad Syahdan Athaillah

Allahuakbar..Allahuakbar...Terdengar suara adzan subuh berkumandang. Aku terbangun dari tidurku dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Aku menyalakan lampu kamar mandi terlebih dahulu. Apakah kalian tahu mengapa lampu ini bisa menyala? Karena energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Setelah berwudhu, aku membangunkan adik, Abi & ummi.

Kami bersama-sama sholat subuh berjamaah di rumah. Kami tidak sholat berjamaah di masjid karena ingin berikhtiar untuk berupaya menjalankan 'self karantina' dan 'social distancing'.

Setelah selesai sholat berjamaah aku mengambil Al-Qur’an untuk mengaji dan murojaah. Sedangkan ummiku menyalakan kompor untuk memasak dan membuat air madu hangat. Mengapa kompor bisa menyala? Jawabnya karena ada perubahan energi kimia menjadi energi panas dan cahaya (api).

Matahari telah menampakkan sinarnya. Matahari adalah sumber energi terbesar dan banyak manfaatnya untuk kehidupan makhluk di bumi. Selain untuk menyinari bumi, berjemur, membantu proses fotosintesis tumbuhan, membunuh virus & bakteri, sekarang matahari juga dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik sehingga dimana-mana banyak dibangun PLTS.

Ketika matahari terbit, aku suka berjemur di atap rumah sambil mengerjakan tugas-tugas sekolah. Ini juga salah satu ikhtiarku agar tubuh tetap sehat terhindar dari virus corona. Setelah berjemur dan mengerjakan tugas, aku bermain di rumah dengan adik dan kakak sepupuku. Biasanya kami bermain catur, ludo, ular tangga, dll. Tidak lupa juga kami sholat dhuhur ketika sudah masuk waktunya.

Sehabis itu aku mengerjakan tugas kembali sampai selesai. Saat siang hari aku mematikan lampu karena harus hemat energi. Dan jika udara terasa panas, aku menyalakan kipas angin. Perubahan yang terjadi pada kipas angin yang dinyalakan adalah dari energi listrik berubah menjadi energi gerak. Karena merasakan kesejukan akhirnya aku tertidur.

Ketika terbangun, adik mengajakku untuk membuat karya dari bahan kardus bekas. Aku menancapkan kabel lem tembak ke stop kontak. Lemnya pun meleleh. Tahukah kalian perubahan energi pada lem tembak? Perubahan yang terjadi pada lem tembak adalah energi listrik berubah menjadi energi panas.

Setelah selesai membuat karya kami berdua membantu ummi untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.
Adzan ashar pun berkumandang, aku mengajak adik dan ummi untuk sholat berjamaah.

Kemudian aku pergi ke dapur untuk makan. Tidak lupa membaca doa. Ketika mengambil nasi dari penanak nasi, tidak sengaja aku memegang besi penanak nasi. Aku merasakan panas, artinya disitu ada perubahan energi listrik menjadi energi panas.

Tidak terasa adzan Maghrib berkumandang. Muadzin mengumandangkan adzan dengan memakai microfon. Perubahan energi yang terjadi pada microfon adalah perubahan listrik menjadi gelombang suara.

Aku pun segera berwudhu. Karena air habis, aku menyalakan pompa air. Dimana pompa air itu adalah perubahan dari energi listrik menjadi energi gerak (kipas) yang bisa memompa air. Sesudah sholat magrib, aku dan adik mengaji, menghafal Al-Qur’an dan murojaah kembali sampai isya' tiba. Setelah itu aku menggosok gigi kemudian berbaring membaca doa dan memejamkan mata...

Selesai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya