Bersiap Menjadi Guru Go Digi Bagi Generasi Z - Fauziah Rachmawati | Pendidik dan Penulis

Breaking

Iklan

Jumat, 25 Januari 2019

Bersiap Menjadi Guru Go Digi Bagi Generasi Z

bersiap menjadi guru go digi bagi generasi z

“Didiklah Anak-Anakmu sesuai dengan zamannya. Karena mereka hidup bukan di zamanmu.” Kalimat hebat Ali bin Abi Thalib. Inilah salah satu petuah yang menginspirasi saya untuk terus belajar menjadi guru.
Bagaimana tidak? Saya lahir di generai Y atau biasa disebut generasi milenial sedang anak didik saya adalah generasi Z alias iGeneration alias generasi internet.
Kalau menurut Cannor Balkley, konsultas khusus Generasi Z dari Amrik, Generasi Y adalah generasi setengah-setengah. Setengah menikmati era sebelum internet dan era sesudahnya. Bagi saya bioskop, gmail, dan barang khas 90an masih menarik untuk dikenang. Sementara generasi Z mereka menganggap netflix, virtual reality, vlog, games, dan hallain yang berbau internet jauh lebih menarik.
Beberapa waktu lalu sempat ada larangan penggunaan internet buat anak-anak. Ya internet bagai dua sisi mata uang, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Sama hal nya dengan uang, uang bisa menjadi penyebab kejahatan. Namun apakah uang dilarang?
Mau tak mau memang harus bersiap memasuki masa baru: saat milenial menua dan generasi Z mulai berkembang. Bentar-bentar saya tidak mau menua wkwkwkw…
Tak mudah untuk belajar sesuatu yang baru, apalagi terkait IT. Saya bukan yang kompeten di bidang ini dan kurang suka kalau masalah ginian. But, nothing impossible in the world. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, semua serba mungkin.  Tinggal kemauan dan komitmen yang dibarengi dengan konsisten.  Mohon doanya agar diri ini terus semangat belajar. Apalagi dunia digital bergeliat semakin luas dan cepat.  Itulah mengapa kita harus mengikuti perkembangan. Karena kalau tidak, kita akan ditinggal oleh perkembangan itu sendiri. Hari ini kita menguasai satu aplikasi, hari berikutnya muncul hal yang baru. Kalau boleh menganalogikan sesungguhnya tidak hanya kemampuan teknisnya saja. Melainkan kesabaran untuk belajar hal yang baru. Lha tantangan bagi guru adalah bagaimana tetap bisa relevan, tetap bisa menyampaikan ilmu dan pesan melalui medium yang beragam, tetap bisa mengalirkan pendidikan kharakter, dan nggak mbosenin. Saya menyebutnya Guru Go Digi! Alias Guru Go Digital. Untuk mencapai hal ini, beberapa usaha update dan upgrade yang saya lakukan adalah
1.  Belajar
Belajar! Inilah hal pertama dan utama yang saya lakukan agar bisa beradaptasi dengan perkembangan anak didik. Saya mulai mencari seminar dan workshop baik online maupun offline. Seperti Microsoft, Office 365, One Note Class Note Book, Rumah Belajar, Kelas Blogging, Vlog, dan lainnya.
Awal belajar kagok, beberapa istilah belum saya pahami sebelumnya. Diawali dengan mencoba aplikasi baru, beli aplikasi, bikin kelas maya, menyampaikan materi secara online dan offline, serta aplikasi digital dalam pembelajaran akhirnya mulai terbiasa dengan dunia satu ini. Alhamdulillah seiring waktu mulai percaya diriuntuk berbagi.

upgrading guru oleh microsoft
menjadi pemateri diseminasi Microsoft

menjadi pemateri microsoft
Berbagi ilmu microsoft ke teman-teman guru

berbagi ilmu microsoft
berbagi

2.   Menjadi Narablog.
Salah satu cara memantaskan diri di era digital adalah dengan menjadi narablog atau blogger. Blog bagi saya adalah media berbagi dengan orang lain dan sebagai upaya dalam mendampingi perkembangan literasi anak didik.
Melalui blog kita bisa mengunggah kegiatan pembelajaran, karya siswa, dan berbagai pengalaman saat mendidik. Jadi ada beberapa label yang saya buat khusus untuk kolom siswa.
Sebelumnya saya hanya mengirim naskah anak didik ke majalah, koran, lomba, dan menerbitkan buku. Sekarang saatnya naskah-naskah itu memiliki jejak digital. Ternyata kegiatan nge-blog ini dapat memotivasi anak didik. Mereka mulai memperbaiki tulisan agar saya unggah di blog. Bahkan ada yang membuat blog sendiri. Ehm.. blog ternyata bisa membuat rasa percaya dirianak didik meningkat dan mereka mulai berpikir akan nulis apa dan bagaimana caranya agar tulisan menarik. Kreativitas mulai terbentuk di sini.
Tak hanya itu, dengan menjadi narablog pergaulan semakin luas. Karena kita bisa berbagi dengan narablog yang lain. Berbagi ilmu dan inspirasi. Semangat nge-blog.. teachers go blogging! So.. Bangga dong jadi narablog.
prestasi anak didik
Prestasi menulis anak didik

buku kedua anak didik
buku kedua anak didik
kolaborasi tulisan bersama anak didik
kolaborasi tulisan bersama anak didik


kolaborasi video bersama anak didik
kolaborasi tulisan bersama anak didik

3.   Menjadi Youtuber
Tak hanya blog, pemanfaatan dunia digital bisa juga melalui youtube. Kalau dulu saya hanya mengambil foto anak didik saat unjuk kebolehan. Sekarang saatnya mengambil video dan mengunggah di youtube.
Jadi kami memiliki kegiatan rutin guru kecil dan ilmuwan cilik. Dimana anak didik untuk kebolehan di depan teman-temannya. Tiap Senin guru kecil dan tiap Rabu ilmuwan cilik. Guru kecil itu ngapain? Kegiatan ini adalah kegiatan berbagi apa saja. Misalnya bercerita, mencoba resep baru, dan membuat kerajinan. Sedang ilmuwan cilik adalah ajang menjadi ilmuwan. Anak didik bebas melakukan percobaan di kelas dan dilihat teman satu kelas. Misalnya membuat gunung Meletus, membuat slime, percobaan electromagnet, dan lainnya.
Kegiatan ini membantu anak didik utuk meningkatkan percaya diri, kritis dan melatih kemampuan berbicara di depan umum, mengembangkan kreativitas, bikin ortu senang, dan pastinya bisa nambah contain channel kita hehehe.
  
kolaborasi video bersama anak didik
kolaborasi dengan anak didik di youtube



kolaborasi video bersama anak didik
kolaborasi dengan anak didik di youtube
4.   Bergabung dengan Komunitas
Komunitas benar-benar membantu agar kita bisa terus mengembangkan kemampuan. Teman-teman satu frekuensi ini adalah amunisi tersendiri bagi saya. Untuk mengembangkan kemampuan digital saya bergabung di Microsoft Educator Communit (MEC). MEC ini bisa teman-teman akses melalui education.microsoft.com secara gratis. Di komunitas ini kita bisa upgrade ilmu dengan mengikuti ujian online. Setelah lulus, kita akan menerima sertifikat langsung dari Microsoft.
serrifikat microsoft
Sertifikat Microsoft.. mohon doanya bisa nambah

sertifikat microsoft
Sertifikat Microsoft.. mohon doanya bisa nambah

Untuk narablog saya bergabung dengan beberapa komunitas. Ada Blogger Perempuan, Emak Blogger, Malang Citizen, Blogger FLP, Blogger Kekinian, dan Ning Blogger Surabaya. 
Sedang untuk vloger, ada komunitas Youtube Squad yang bikin kita semangat bikin dan upload video.
Yesss bukankah sekarang jamannya kolaborasi?

Bagi saya ide anak didik ini terlalu mahal jika tidak didengarkan dan difasilitasi. Dengan memanfaatkan teknologi secara positif dan membelajarkan mereka untuk memilah dan memilih mana yang pas untuk usia mereka semoga mereka paham akan sisi positif teknologi dan hati-hati ketika menoreh jejak digital.
Jadi, sudah siap untuk menjadi guru go digi? Siap tidak siap kita harus siap. Karena anak didik hidup tidak hidup di zaman kita, melainkan di zamannya.

38 komentar:

  1. wahh menarik bagian yg ujian online microsoft.. aku baru tahu.... thanks kak...

    BalasHapus
  2. Luarr biasa zie...mg makin sukses n bermanfaat untuk kbangkitan umat.doakan aq mg sgr bisa mnyusul..

    BalasHapus
  3. menginspirasi sekali. dulu waktu saya masih SMA suka banget kalau ada tugas story telling, sekarang udah makin enak karena vlog juga udah mainstream. alhamdulillah gara-gara suka cerita di depan kelas sekarang jadi suka nulis juga hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. alhamdulillah.. menulis, membaca, dan bercerita itu saudara dekat hehe

      Hapus
  4. Hebat mbak Zie, semoga bisa jadi kepsek supaya bisa mewajibkan guru-guru begini juga

    BalasHapus
  5. Jadi guru juga harus bisa menyesuaikan diri sama zaman, gitu juga sama cara mengajarnya, ya, Mbak. Keren,nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..biar bisa ngimbangi kemampuan anak-anak hehehe

      Hapus
  6. Mungkin ini ya yang disebut Guru Zaman Now...

    BalasHapus
  7. Kalau guru sekarang nggak bisa mengimbangi muridnya, entah gimana lagi deh mbak. Bisa-bisa diremehkan murid.Naudzubillah

    BalasHapus
  8. Wah, sayangnya saya sudah generasi tua alias generasi X :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Yeni mah mantuul.. meski generasi X tetep ngikutin perkembangan zaman

      Hapus
  9. Pantas aja muridnya keren, gurunya kayak dirimu saaay..mupeng deh aku..

    BalasHapus
  10. Bu guru, nanti anak didiknya menerbitkan bukunya di aku saja ya, keren deh guru dan muridnya

    BalasHapus
  11. Pasti ga membosankan ya pelajaran di kelas kalo ada mba zie hehe

    BalasHapus
  12. Iya nih seru banget juga, dengan itu juga kita bisa menjelaskan efek positif dunia digital kepada anak2 sedari skrg

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak.. biar nggak buka yang seharusnya nggak dibuka heheh..
      sibuk ma yang positif aja

      Hapus
  13. Semoga Mbak Zie makin sukses dan berkah ilmunya aamiin

    BalasHapus
  14. Ya ampun Mb Zie semoga kelak guru kayak mb zie ya,melek teknologi 😍 bagus program Guru Go Digi ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih..
      semoga aku juga makiin melek teknologi y mbak...hehehe...

      Hapus
  15. Kereeeen pake banget. Teruslah berbagi

    BalasHapus
  16. Guru Go Digi itu cocok banget jadi blogger karena sudah pasti menguasai teknologi dan update kabar terbaru.

    BalasHapus
  17. semangatnya selalu luar biasa, btw baru tahu kalau tergabung di ning blogger surabaya :D kirain yang boleh gabung cuma blogger surabaya

    BalasHapus
  18. Ayo mbak jadi guru tamu di sekolahku.

    BalasHapus
  19. Yang bergabung dengan komunitas aku belum tahu mekanismenya kayak gimana

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya